Inginkah Uang Mengejar Anda ?
by Soegianto Hartono
*** diambil dari sebuah milis ***
Kebanyakan orang berpikir bagaimana mengejar uang, ini pandangan umum
di masyarakat, sebab memang sejak kecil kita di ajari untuk mengejar
uang. Orang tua kita sering kali mengatakan : “ kamu harus punya uang
banyak agar hidupmu lebih baik “. Setelah menjadi dewasa kita sudah
terprogram untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya, dan ternyata
semakin anda berupaya keras mengejar uang – bahkan harus bertengkar,
saling menjegal, mengelabui atau bermusuhan dengan orang lain – tidak
semakin banyak uang yang kita dapatkan, sebaliknya semakin capai,
stress, frustrasi dan uangnya tidak pernah bertambah secara signifikan.
Apakah anda pernah mempunyai pengalaman seperti ini ? Apa yang salah dengan upaya untuk mengejar uang ?
Kalau anda mengejar uang, sudah tentu fokus anda ada pada uang, dan
sesungguhnya tujuan hidup seseorang itu bukanlah uang. Uang itu hanyalah sarana untuk hidup, bukan tujuan itu sendiri. Uang adalah sarana untuk
menjadmin hidup yang nyaman, tetapi bukanlah kebahagiaan. Kalau anda
berfokus pada uang, anda tidak akan pernah benar-benar berkonsentrasi
pada pekerjaan anda; kalau anda tidak berkonsentrasi pada pekerjaan,
anda tidak akan mampu menghasilkan kualitas hasil pekerjaan yang baik;
dan bila kualitas pekerjaan anda bermutu rendah, sudah pasti harga nya
rendah. Kalau anda mengharapkan agar uang terus-menerus mengalir
kepada anda, janganlah berpikir untuk mengejar uang, sebaliknya
berpikirlah untuk memberikan peningkatan atau nilai tambah kepada orang
lain.
Pusat konveksi Topi Promosi berkwalitas bagus dan rapih - wa ; 0812 80069079
Ketika anda berpikir tentang nilai tambah, anda akan berfokus pada
kualitas pekerjaan anda atau output dari hasil karya anda. Untuk bisa
menghasilkan karya yang baik, berkualitas tinggi dan mampu memberikan
nilai tambah yang besar kepada orang lain, tentu ada persyaratan yang
harus di penuhi, yang pertama adalah terlebih dahulu anda harus memiliki
kualitas diri yang baik, maksudnya anda harus benar-benar menguasai
pegetahuan dan keterampilan dalam bidang pekerjaan anda. Anda sudah
selayaknya menjadi orang yang kompeten dalam pekerjaan anda – capailah
keunggulan. Untuk mencapai ini, di butuhkan pembelajaran
berkesinambungan. Sebelum ini, anda terlebih dahulu harus memilih
ingin menjadi apa, tentukan pilihan hidup anda sebagai tujuan atau
sasaran anda, baru selanjutkan kembangkan kualitas diri anda.
Kedua, fokuskan pikiran anda hanya pada nilai tambah yang ingin anda
berikan kepada orang lain. Bertanyalah pada diri sendiri : manfaat apa
yang bisa aku berikan kepada orang lain ? bayangkan orang-orang yang
menerima manfaat dari karya anda merasa sangat senang, gembira dan
terpesona. Bila anda semakin sering membayangkan hal ini, anda akan
termotivasi untuk menberikan manfaat setinggi-tingginya. Dan
ujung-ujungnya anda akan terbiasa untuk memberikan manfaat bagi orang
lain. Sebagaimana kita ketahui, bahwa orang akan selalu merasa senang
bila mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya, oleh karena itu bila
anda mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, maka akan banyak
orang membutuhkan hasil karya anda. dan ujung-ujungnya, uang akan
mengalir dengan sendirinya kepada anda. Ketiga, dalam setiap
mengejakan pekerjaan anda, curahkan pikiran dan hati anda kepada
pekerjaan itu. Kerjakan pekerjaan anda dengan suka cita dan penuh
semangat.
Setiap pekerjaan yang telah anda selesaikan, cobalah untuk
mengevaluasi kembali, dan pertanyakan apakah hasil karya ini sudah bisa
memberikan manfaat yang besar bagi orang lain ? ketika anda telah
menyelesaikan pekerjaan itu dan hati anda berbunga-bunga serta merasa
puas dengan pekerjaan itu, anda tidak perlu ragu, pasti karya itu sudah
sangat baik dalam memberikan manfaat bagi orang lain. Kalau anda merasa
puas dengan karya anda itu, sudah pasti orang lain akan merasa puas
juga. Bila diri anda sendiri masih merasa kurang puas dengan kerya
anda itu, perbaiki lagi sampai anda merasa puas hasilnya. Keempat,
kesabaran. Umumnya orang kurang sabar dengan hasil pekerjaannya. Mereka
lebih cenderung untuk cepat-cepat bisa menghasilkan uang dari
pekerjaannya itu. Dan sebetulnya inilah salah satu sifat jelak kita, dan
akhirnya akan mengalihkan perhatian kita. Anda akan masuk kembali pada
pemikiran bagaimana mengejar uang daripada uang mengejar anda. Dalam
setiap proses penciptaan, entah anda menciptakan produk, karya seni dan
lain sebagainya, sangat di butuhkan kesabaran. Kalau anda sendiri masih
belum merasa puas dengan hasil karya anda sendiri, dan anda memaksakan
untuk segera mendapatkan uang dari karya itu, maka sebetulnya anda
menggali lubang kegagalan anda sendiri.
Anda harus bisa merasakan terlebih dahulu kepuasan saat anda
menyelesaikan pekerjaan itu, anda merasa puas dengan hasil karya yang
anda buat itu. Karena perasaan puas inilah kunci bahwa hasil karya anda
itu sudah baik atau sudah layak untuk di edarkan. Kelima, ketulusan.
Keberhasilan anda untuk mendatangkan uang sangat di pengaruhi oleh
ketulusan hati anda, sebab ketulusan inilah magnet yang menarik uang
yang anda harapkan. Bila anda dengan sangat arogan, kasar dan
mementingkan ego diri sendiri, sudah pasti anda akan dihindari oleh
orang lain.
Kerendahan hati untuk melayani orang lain, dan ketulusan untuk
memberikan manfaat atau nilai tambah kepada orang lain adalah kunci
penting yang bisa menarik orang lain membelanjakan uangnya untuk membeli
hasil karya anda. Anda bisa saja merubah penampilan agar kelihatan
menarik secara fisik –agar lebih tampan atau cantik – namun ketulusan
itu keluar dari hati kecil anda dan tidak bisa anda modifikasi bila pada
dasarnya memang kurang baik, dia akan terpancar keluar sebagai refleksi
pikiran dan hati anda. Keenam, Integritas. Bila anda telah
memutuskan untuk memilih bidang kompetensi tententu sebagai pekerjaana
anda, misalkan anda memilih untuk menjadi seorang mekanik, anda harus
berintegritas pada pekerjaan itu. Demikian pula bila anda sudah berpikir
untuk meberikan nilai tambah kepada orang lain melalui keahlian anda,
anda juga harus berintegritas kepadanya. Integritas maksudnya adalah
apa yang anda pikirkan selaras dengan apa yang anda ucapkan, anda
rasakan dan anda lalukan; dengan kata lain anda harus setia kepada
tujuan atau sasaran itu. Umumnya integritas seseorang itu luntur
karena tergiur oleh uang, dan melupakan tujuan semula. Dan ingatlah
bahwa tanpa integritas, anda akan mudah terbawa oleh kenikmatan sesaat
yang menjauhkan diri anda dengan sasaran utama anda, dan ujung-ujungnya,
anda akan masuk lagi ke pemikiran bagaimana mengejar uang daripada uang
mengejar anda.
Ketujuh, mengamati diri sendiri. Untuk mencapai sasaran yang telah
anda tetapkan, anda harus sering melakukan evaluasi diri, karena dengan
melakukan evaluasi diri, anda akan mengetahui seberapa jauh perkembangan
yang telah anda capai. Bandingkan pencapaian diri anda saat ini dengan
seminggu yang lalu, sebulan yang lalu, atau setahun yang lalu. Bila anda
tidak mengalami pertumbuhan, anda patut mencemaskannya. Agar pikiran
anda tidak kacau, sebaiknya jangan membandingkan diri anda dengan orang
lain, karena anda dengan mereka mempunyai sasaran yang berbeda, jadi
tidak pantas untuk menjadi perbandingan.
Pembaca yang budiman, anda memilki kebebasan untuk berpikir. Anda
mempunyai hak untuk menentukan pilihan anda sendiri, apakah anda akan
berpikir uang mengejar anda atau anda berpikir harus mengejar uang.
Setiap pemikiran tentunya membawa konsekuensinya masing-masing, sebab
setiap pemikiran yang kita tanamkan ke dalam pikiran kita akan
menghasilkan output yang serupa dengannya. Kedua pemikiran ini tidak
ada yang namanya benar atau salah, itu hanyalah soal pilihan. Dan setiap
pilihan yang anda buat tentunya sudah anda pertimbangkan masak-masak
konsekuensinya, bukan ? Saya menginginkan hidup yang lebih memuaskan
dan mengairahkan, dan oleh karena itu saya memilih untuk berpikir
bagaimana uang mengejar saya.
Bagaimana dengan anda, it’s up to you. Salam Bahagia dan Sejahtera.